Burglar/Intrusion alarm adalah sistem alarm yang akan MEMBERITAHU pemilik tempat tinggal (rumah, gedung, kantor, dll) jika ada AKSES TAK BERIZIN seperti maling atau pencuri yang masuk rumah SECARA PAKSA. SIRINE yang dipasang akan berbunyi nyaring saat ALARM TERPICU. Biasanya sirine dipasang BERBARENGAN dengan LAMPU KILAT atau STROBO. Pada sistem yang lebih advance alarm burglar bisa memberitahu pemilik melalui notifikasi telepon. Bisa berupa voice ataupun sms.
Ada 3 macam sistem burglar alarm. FULL WIRED (menggunakan kabel), WIRELESS (tanpa kabel), ataupun kombinasi keduanya (HYBRID). Berbeda dengan cctv yang digunakan sebagi evidence (barang bukti), burglar alarm dipasang untuk memberikan efek deterrent atau untuk mengusir.
Postingan kali ini akan membahas burglar alarm yang menggunakan kabel [auto generated script anaqi]atau sistem full wired (alarm yang menggunakan kabel). Dimana sistem burglar/intrusion alarm (selanjutnya saya tulis burglar alarm) secara umum, basic-nya terdiri atas:
- Panel Controller Board Alarm System.
- Sensor-sensor Alarm System.
- Sirene Alarm System.
- Keypad Alarm System.
Dari ke-4 komponen tersebut sistem dapat berkembang menjadi lebih kompleks sesuai dengan luas area ataupun keperluan design. Adapun penjelasan masing-masing komponen burglar alarm adalah sebagai berikut.
Panel Controller Board Alarm System
Merupakan komponen utama. Panel controller ini merupakan OTAK-nya dalam sistem. Alat ini menerima INPUT dari SENSOR. OUTPUT salah satunya berupa SIRINE. KEYPAD selain berfungsi sebagai INPUT juga dapat berfungsi sebagai OUTPUT.
Panel controller ini biasa dipasang di ruang server, atau dilokasi yang SULIT untuk DISABOTASE. Kapasitas control panel alarm dinyatakan dengan jumlah ZONE. Zone ini menyatakan pembagian area atau ruangan atau bahkan grouping sensor. Semakin banyak ruangan yang akan diproteksi maka semakin banyak input zone yang diperlukan.
Umumnya dipasaran terdapat 4, 8, dan 16 zone yang onboard. Kenapa saya sebut umumnya? karena ada merk-merk tertentu dengan tipe tertentu pula mempunyai kapasitas 5 atau 6 zone. Penggunaan ZONE EXPANDER mutlak diperlukan jika zone yang digunakan melebihi kapasitas zone onboard. Merk-merk panel alarm controller branded yang pernah saya tangani adalah DSC, OPTEX, TEXECOM, RISCO, MICRON, TEKNIM, IDS, dan PARADOX.
Seperti halnya cctv, sistem alarm burglar pun beroperasi penuh selama 24 jam. Karenanya mutlak adanya cadangan power berupa backup battery yang dapat menyangga saat mati lampu.
Panel controller ini biasa dipasang di ruang server, atau dilokasi yang SULIT untuk DISABOTASE. Kapasitas control panel alarm dinyatakan dengan jumlah ZONE. Zone ini menyatakan pembagian area atau ruangan atau bahkan grouping sensor. Semakin banyak ruangan yang akan diproteksi maka semakin banyak input zone yang diperlukan.
Umumnya dipasaran terdapat 4, 8, dan 16 zone yang onboard. Kenapa saya sebut umumnya? karena ada merk-merk tertentu dengan tipe tertentu pula mempunyai kapasitas 5 atau 6 zone. Penggunaan ZONE EXPANDER mutlak diperlukan jika zone yang digunakan melebihi kapasitas zone onboard. Merk-merk panel alarm controller branded yang pernah saya tangani adalah DSC, OPTEX, TEXECOM, RISCO, MICRON, TEKNIM, IDS, dan PARADOX.
Seperti halnya cctv, sistem alarm burglar pun beroperasi penuh selama 24 jam. Karenanya mutlak adanya cadangan power berupa backup battery yang dapat menyangga saat mati lampu.
Sensor Alarm System
SENSOR merupakan komponen INPUT dalam sistem burglar alarm. Banyak macam-macam sensor. Mulai dari SENSOR PINTU (DOOR CONTACT), sensor KEBERADAAN ORANG atau PIR (Pasive Infra Red), sensor BEAM yang biasa digunakan sebagai PAGAR VIRTUAL, sensor GETAR, dan masih banyak lainnya.
Semua sensor mempunyai persamaan, yaitu OUTPUT-nya yang berupa KONTAK POINT, biasanya N.C (Normally Closed) atau N.O (Normally Open). Dalam SATU ZONE, sensor yang digunakan bisa berupa dari BERBAGAI TIPE SENSOR. Atau bisa saja SENSOR dengan tipe yang SAMA digroupkan kedalam ZONE YANG SAMA. Semua tergantung DESIGN sistem. Sensor yang digunakan dalam full wired (alarm dengan kabel) TIDAK HARUS SATU MERK dengan control panel. Merk yang paling terkenal dan handal adalah OPTEX buatan Jepang.
Semua sensor mempunyai persamaan, yaitu OUTPUT-nya yang berupa KONTAK POINT, biasanya N.C (Normally Closed) atau N.O (Normally Open). Dalam SATU ZONE, sensor yang digunakan bisa berupa dari BERBAGAI TIPE SENSOR. Atau bisa saja SENSOR dengan tipe yang SAMA digroupkan kedalam ZONE YANG SAMA. Semua tergantung DESIGN sistem. Sensor yang digunakan dalam full wired (alarm dengan kabel) TIDAK HARUS SATU MERK dengan control panel. Merk yang paling terkenal dan handal adalah OPTEX buatan Jepang.
Sirine Alarm System
Ada 2 macam sirine yang digunakan dalam burglar alarm sistem. SPEAKER dan BELL. Apa bedanya? Speaker memerlukan sinyal audio untuk menggerakan membrannya bukan tegangan. Sedangkan Bell memerlukan tegangan 12 Vdc agar berbunyi. Bell adalah sirene yang paling banyak digunakan. Saya jarang-jarang menemukan pemasangan speaker sebagai output sirine. Kapasitas siren dinyatakan dalam dB, semakin besar nilai dB maka semakin kencang suara yang dikeluarkan oleh sirene.
Sirine ada yang SELF CONTAINED atau berdiri sendiri. Maksudnya sirine tipe ini jika kabel dari control panel diputus, maka sirine akan berbunyi. Sirine tipe ini rumit dalam pemasangan dan memerlukan core kabel lebih banyak.
Sirine ada yang SELF CONTAINED atau berdiri sendiri. Maksudnya sirine tipe ini jika kabel dari control panel diputus, maka sirine akan berbunyi. Sirine tipe ini rumit dalam pemasangan dan memerlukan core kabel lebih banyak.
Keypad Alarm System
Keypad merupakan komnponen yang bersentuhan langsung dengan manusia. Melalui keypad lah sistem diaktifkan dan dinon-aktifkan. Fungsi keypad secara garis besar adalah:
- Arming/disarming sistem.
- Mematikan sirene saat ada alarm.
- Membunyikan sirene melalui fungsi panic.
- Memprogram sistem.
Operasional
Ada beberapa istilah yang diketahui pemilik rumah sebelum mengoperasikan alarm burglar. Diantaranya adalah:
- Arming/Disarming.
Sistem burglar alarm didesain sedemikian rupa untuk beroperasi selama 24 jam. Sehingga tidak ada istilah on/off atau mati hidup. Yang ada adalah arming atau disarming. ARMING adalah suatu kondisi dimana SISTEM dalam keadaan AKTIF, terpicunya sensor akan menyebabkan SIRENE BERBUNYI. DISARMING adalah kebalikan dari arming. Terpicunya sensor TIDAK akan menyebabkan SIRENE BERBUNYI.
Ada 2 tipe arming. STAY ARMING dan AWAY ARMING. Stay arming adalah kondisi arming dimana pemilik rumah ada didalamnya. Away arming adalah kondisi arming dimana pemilik rumah tidak ada ditempat tinggal.
- False Alarm.
FALSE ALARM adalah kondisi dimana sirene BERBUNYI TANPA SEBAB. Tanpa sebab disini bisa saja sensor terlanggar oleh binatang. Ataupun adanya perubahan kondisi lokasi yang ekstrim terutama lokasi yang dilindungi oleh sensor PIR. False alarm ini harus diinfokan kepada pemilik tempat tinggal.
- Bypass.
Bypass adalah suatu cara untuk menonaktifkan satu atau lebih zone. Bypass digunakan jika ada masalah pada zone misal sensor rusak.
Panel alarm biasa diaktifkan/di arming, saat menjelang tidur atau saat kantor tutup. Proses arming melibatkan password atau kode. Biasanya 4 digit. Cukup dengan menekan 4 digit passcode, sistem alarm akan memberikan waktu delay untuk keluar kantor/rumah. Jika setelah time out atau delay habis dan sensor terlanggar maka sirene akan berbunyi. Untuk mematikan sirine cukup tekan 4 digit pass code.
Sekian postingan kali ini.
Jika pembaca ada pertanyaan silahkan isi kolom komentar atau silahkan kontak melalui email atau nomor telepon 087708518555.
Share jika dirasa bermanfaat!